Jumat, 13 April 2018

Merawat Anak yang Terkena Scabies


Baru saja saya melihat anakku dengan pipi chubby-nya asyik bermain bersama ayahnya sambil mencuci motor basah-basahan, emang kalau anak ketemu air jadinya Mandi... He

Malam harinya apa yang dihawatirkan muncul, aduh Ardaffa kena demam, biasalah kalau emak kurang senang kalau anak main air lama-lama apalagi jika sore hari, hm...mungkin dia masuk angin, oke deh malam ini begadang

Keesokan paginya demamnya sudah turun dan aktif ceria lagi, ya main diluar bersama anak tetangga dan itu pun tak lama, waktu berlalu cepat tibalah untuk mandi sore, Ardaffa dimandikan seperti biasanya, namun dipahanya kutemukan benjolan kecil seperti jerawat, ah mungkin jerawat, tak lama terdengar bisik-bisik tetangga katanya ada satu keluarga yang terkena cacar air, duh kebangetan itu anak tetangga yang kena cacar air dibiarin main diluar sama Ardaffa.

Apa iya kena cacar air ?

Kuperiksa semua dibalik bajunya, ternyata ada beberapa benjolan yang muncul, pasti kena cacar air, Ardaffa mulai menggaruk-garuk Kaki dan tangannya katanya gatal, tapi kok aneh benjolannya kaya telur ikan banyak dan terpusat dikaki, punggung tangan, sikut dan lutut, mesti ke dokter nih.

Tibalah kita ke klinik umum untuk periksa, pak dokter pun mulai melihat kondisi Ardaffa tanpa pemeriksaan detil hanya melihat tangan dan dada,

 "oh ini kena gigitan kutu, scabies" kata dokter

"Jadi bukan cacar air ya !!"

"Kalau cacar air lentingannya berisi air, ini scabies digigit kutu kasur (tungau), ini anaknya tidur di kasur sendiri atau ditetangga !!! " Canda pak dokter "itu kutunya masuk kekulit bikin terowongan dan sangat gatal pada malam hari, baik saya kasih obat cream ya, dioleskan sedikit-sedikit dibagian tubuh yang kena, di awet-awet ya bu, tube creamnya soalnya sedikit isinyah"

"Nanti kasurnya di jemur biar kuman, bakterinya mati" tambahnya lagi

"Baik pak, terimakasih" saya langsung jawab sambil beranjak dari kursi

Sampai dirumah saya langsung cari artikel tentang scabies, ya Allah datang darimana kutunya, apa ketularan dari tetangga (nah ini termasuk buruk sangka) 🙈

ternyata scabies istilah lain dari kudis, baru tahu sekarang yang namanya kudis kaya apa, menimpa anakku lagi dan iya ternyata tungau itu berbahaya, saya tahunya tungau bisa menyebabkan alergi, aduh ini tungau yang ukurannya mikro menggali kulit, bikin terowongan dan bertelur dikulit dengan jumlah ribuan, galian di kulitnya pun membentuk pola, kalau saya lihat sendiri malah lebih mirip rasi bintang, bayangkan betapa tercabiknya hati ini.

Ya untuk sekarang fokus aja pada pengobatan, gimana caranya ni obat pait agar mau diminum, ya untunglah mungkin Ardaffa yang usinya kini lima tahun, mengerti agar cepat sembuh harus minum obat, mungkin dia merasakan bagaimana gatalnya terkena scabies juga benjolan-benjolan kecil seperti jerawat yang tidak enak dipandang dan dia pun mau meminumnya, saya bilang ini obatnya emang pait diminum ya biar cepat sembuh padahal sebelum ini dia paling anti minum obat, mau obat pait atau obat manis, jadi kalau ke dokter obatnya dibuang.

Selain di beri obat oral juga setiap sehabis mandi pagi dan sore dioleskan cream secara rutin dan alhamdulillah berselang tiga hari sudah mau sembuh, benjolannya menjadi menghitam, mengering dan mengelupas dengan sendirinya, sekarang sudah semingggu lebih kulit luar bekas kena scabies perlahan mengelupas dan bekas spot hitamnya menghilang.

Oiya saya sengaja tidak mengambil gambar kulit yang terkena scabies, soalnya gak tega...

Setelah scabies kini penyakit lain muncul, mau gimana lagi ya terima saja, kini anakku terkena cacar air, sedihnya itu kalau sakit dengan jarak berdekatan membuat berat badan berkurang dengan cepat dan perlu waktu buat naikkin lagi.

Kadang saya heran sama beberapa orangtua yang senang bila anaknya terkena cacar dan malah membiarkan anak-anak mereka berkeliaran bermain diluar rumah tanpa menghawatirkan anak lainnya, katanya cacar air gak bisa dihindari, pasti kena juga.

anak sendiri lagi flu ringan saja, saya larang untuk bermain bersama anak lain, mungkin saja bisa menulari, selama bisa dicegah kenapa enggak,

Kalau saya sih hawatir, meskipun cacar air bisa sembuh dengan sendirinya namun gelaja demam dan batuk-batuk juga turut menyertai namun tingkat gejala pada tiap anak berbeda dan pastinya kudu pergi ke dokter lagi.

Pak, bu dokter, tunggu kita ya...
Kita mau bagi2 rezeki nih... 😁





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimaksih telah berkunjung