Rabu, 27 September 2017

Memilih Hidup Sederhana

Di Bandung, Saya tinggal di daerah Jatihandap, dimana jalan masuknya sangatlah kecil. Pas kemarin pulang fisioterapi dari rumah sakit, Saya bilang ke istri:

"Bun, kebayang kan kalau mobil kita Fortuner, Pajero, Range Rover, atau Alphard, udah pasti banyak gesekannya sama mobil lain..." Bukan tanpa alasan Saya bicara demikian, mengingat jalannya emang kecil banget dan kalau mobil udah berpapasan, kecepatan harus melambat agar terhindar dari gesekan.

Saya pun melanjutkan, "Bun, gak kepengen beli mobil baru?". Tes Saya... 😅 dan jawaban istri membuat Saya kaget sekaligus bangga dan makin cinta....

"Enggak ah yah... Bunda mah takut. Takut kalau beli barang terlalu mewah, malah membuat kita jatuh cinta banget sama barangnya. Padahal kan ini hanya titipan. Mendingan kita sedekahkan dan bantu banyak orang aja"

JLEB!!

Rasa-rasanya, Saya harus membuka kamus untuk mencari ungkapan rasa sayang yang lebih romantis dari kata "I love U". Apa ya? #lebay 😍

Sejak menikah dengan istri, Saya banyak belajar tentang arti kesederhanaan. Bisa dibilang, hidup kami saat ini amat sangat sederhana. Mereka yang pernah main ke rumah, akan tahu betapa kecilnya rumah kami. Mereka yang pernah lihat mobil kami, akan tahu betapa kecilnya mobil yang kami miliki. Mereka yang sering berinterkasi dengan kami, akan tahu betapa sederhananya pakaian yang kami gunakan.

Padahal, kalau mau beli mobil mewah dan rumah megah, InsyaAllah bisa (izin Allah). Tapi alhamdulillah, kami memilih untuk hidup sederhana saja. Karena ini yang ajaran Islam ajarkan. Tidak bermegah-megahan.

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ´ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takatsur: 1-8).

Apakah hidup mewah itu boleh?

Ya itu sih pilihan, asalkan siap mempertanggung jawabkan dan asalkan kebaikan lainnya tetap dilakukan. Jangan hanya sekadar mempercantik tampilan dunia saja, tapi bekal akhiratnya tak dipersiapkan.

Anehnya...

Banyak orang sekarang malah justru mencari kehidupan yang mewah dan megah. Mereka mencari uang sebanyak-banyaknya, lalu membelanjakannya untuk keperluan pribadinya.

Dan makin parah...

Ada diantara mereka -semoga bukan Anda- yang sibuk mempercantik gaya hidup, sementara hidupnya penuh dengan tekanan.

Maksudnya?

Ya, mereka adalah orang-orang yang sengaja berhutang untuk memenuhi gaya hidupnya.

Padahal jelas, gaya hidup akan membunuhmu secara perlahan. Siang dan malam akan terus dihantui dengan cicilan.

Gaji 3 juta. Cicilan  2,5 juta. Sisa 500 ribu.

Karena gak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, akhirnya terpaksa ngutang lagi. Nambah lagi deh utangnya.

Terus aja gitu... sampai kiamat. Dan ajal mendekat. TAUBAT!

"Penghasilan berapapun akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi tak akan pernah cukup untuk memenuhi gaya hidup"

Saya cerita tentang apa saja yang sering dilakukan oleh mereka orang-orang yang baru terjun di dunia usaha, salah satunya kebanyakan gaya dan gampang ngutang.

Kawan, hiduplah sederhana. Apa adanya saja. Jangan dibuat-buat, entar 'ada apanya' (baca: ada utang yang terus menghantui).

"Sederhanalah dalam hidup. Boroslah dalam sedekah. InsyaAllah berkah..."

Bikin mak jleb kan,

Cerita di atas bukan cerita saya, melainkan cerita tentang mentor saya yaitu kang Dewa Eka Prayoga

Ada banyak lagi inspirasi yang bisa di dapat, kabar baiknya ada sebuah Novel karya Asma Nadia yang menceritakan kisah hidup Dewa Eka Prayoga atau di kenal dengan Dewa Selling,

Isinya keren abiz, ada problematika hutang, ujian wanita, persahabatan, perjalanan bisnis, bahkan kang Dewa ini hampir mati.

Cerita di atas bukan cerita saya, melainkan cerita tentang mentor saya yaitu kang Dewa Eka Prayoga

Yuk join waiting list order dari sekarang, karena pre order di buka hanya seminggu 03 oktober-10 oktober 2017.

👇
http://bit.ly/2xth6MX

http://bit.ly/2jIZ2LC

#pejuangkeluarga
#bidadariuntukdewa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimaksih telah berkunjung