Kamis, 16 Maret 2017

Kena dech, Jebakan MEDSOS


Hari gini siapa sih yang tak punya medsos (media sosial) seperti facebook, tweeter, instagram, path, group wa dll. Ada ni emak bapa saya tak punya medsos, hp aja cuma bisa sms sama telp saja. Informasi tentang dunia, mereka dapatkan dari tv, Ya beruntungnya mereka karena tak jadi budak teknologi, dan mereka happy saja.

Nah kita anak muda atau emak muda ya pengen exis jangan sampai ketinggalan zaman, zaman sudah berubah dan kita harus bisa menyesuaikan diri jangan sampai kalah bersaing dengan anak kelak, mungkin anak nantinya akan bermedsos juga dan kita sebagai orangtua harus memantau kegiatan mereka, karena dunia internet mulai jadi suatu kebutuhan. Selain itu sebagian ladang bisnis juga ada di situ. 

Hayo siapa yang galau ketika quota internet sudah mulai menipis, ngaku dech sehari tak pegang Gadget rasanya gimana ya, ga baca berita di  Gadget rasanya ga sempurna.

Ya itu untuk sebagian orang saja yang sudah jadi pencandu internet ataupun sosial media, ya tapi harus tau situasi dan kondisi juga, misalnya saat kumpul dengan orang tua, pasangan hidup atau anak, simpan dulu lah Gadgetnya, jangan sampai yang lain merasa terabaikan karena kita sibuk main Gadget

Ya kalau saya tujuannya baik bermedsos, cari yang bermanfaat untuk diri sendiri, Namun nyatanya saat bermedsos semua orang ada disana, semua tulisan ada disana, apapun pasti terlihat oleh mata kita, baik yang positif atau kurang positif. Sehingga mau tidak mau, kita akan terpengaruh juga oleh tulisan-tulisan dan komentar yang sebenarnya tidak kita cari. Ujung-ujungnya malah jadi stalking ataupun saling berbalas komentar haha hehe dengan lawan jenis dan akhirnya jadi curhat lewat japri. 

Bayangkan betapa bebasnya orang lain berkomentar tidak santun di medsos. Kita juga ikut membacanya kan? Pasti pernah baca komentar seperti ini di sosmed !

"Lebih seru baca komen daripada beritanya"

Lalu apa yang terjadi, belum juga kita baca beritanya, atau melihat sumber beritanya, karena sudah baca komentarnya duluan dari para netizen, kita langsung aja tuh klik tombol share atau membagikan berita tersebut padahal isinya cuma hoax (berita bohong), atau pernahkah penasaran dengan link berita yang ada di facebook, dan ternyata saat di klik, otomatis kita terkena malware (semacam virus autolike yang disebarkan di group), sehingga tanpa sepengetahuan kita, malware ini membagikan tautan video porno atas nama akun kita, kan malu, merusak citra baik si pemilik akun.

Ingatlah untuk selalu memilah-milah di channel mana yang kita ikuti. Pastikan channel tersebut yang memberdayakan diri kita, dan memuliakan orang lain. Channel yang sejuk, dimana kita selalu bersemangat menjadi lebih baik setiap hari.

Seperti channel yang ada di telegram, baru nemu beberapa seperti :

@audiomagnetrezeki
@ipphoright
@arafat_channel
@abdullahhaidir

Tulisan ini saya dedikasikan untuk @1minggu1cerita dan sebagai self reminder, semoga bisa bermedsos dengan bijaksana.

2 komentar:

Terimaksih telah berkunjung