Kamis, 03 Mei 2018

Keluar Dari Zona Nyaman

Pernah merenung bahwa kehidupan yang kita jalani begitu flat. Ini-ini saja setiap harinya. Bangun, kerja, pulang, tidur begitu seterusnya. Maka tak heran jika usia sudah berkepala sekian, tak ada pencapaian.

Pernah melihat seorang ibu 4 anak, repotnya nggak ketulungan. Jangankan lihat gosip artis terkini, pekerjaan rumah saja tak ada habisnya. Sekarang kok bisa berangkat keluar negeri?

Ada pula emak dasteran dan nggak pernah berkeliaran. Sehari-hari di rumah saja. Suaminya hanya pegawai biasa yang gajinya pas-pas an, itu juga kalau pengeluarannya di hemat-hemat. Kok anaknya bisa sarjana semua ya?

Yang ketiga, ada seorang bapak. kerjanya masih serabutan. Kok sekarang malah Si bapak kuliah S2?

Pernah melihat keadaan orang kesatu, kedua dan ketiga? Kita hanya bisa melihat luarannya saja, dia begini kok dapatnya begitu.

Sudah bercerminkah diri ini? Ada yang bedakah pola hidup kita dengan ketiga orang diatas?

Emak rempong yang punya 4 anak, hingga akhirnya bisa keluar negeri. Mungkin saja ia mengurangi jam tidurnya. Ya, bagi seorang IRT jika lembur adalah makanan sehari-hari apalagi jika punya balita, serta tidak ada hari libur apalagi cuti bagi IRT. Maka untuk bisa produktif adalah dengan mengurangi jam istirahatnya. Untuk apa? Pastinya ia punya tujuan yang ingin dicapai. Produktif berkarya atau produktif jualan.

Kemudian emak dasteran. Kalau biasanya emak-emak hobi banget belanja pakaian apalagi kalau bayarnya bisa pakai cara cicilan. Sudah pasti seperti ciri khas emak lainnya yang numpuk baju selemari. Ternyata emak dasteran ini beda, yang ditumpuk di lemari adalah BUKU. Ya, dari buku yang gudangnya ilmu, emak tersebut bisa bekerja dari rumah. Sehingga dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga mendapat gelar akademis.

Si bapak, yang ketiga ini pun, karena merubah mindsetnya. Tadinya cuma mengeluh sekarang berdakwah berpeluh-peluh menyebarkan kebaikan. Tadinya murung diri sekarang bisa menginspirasi. Sehingga si bapak dari rezeki yang tak disangka-sangka mendapat biaya untuk cita-citanya melanjutkan kuliah.

Menuntut ilmu tak pernah mengenal usia. Jangan pernah berhenti belajar, merasa sudah baik dalam kehidupan. Sesungguhnya wisuda setiap manusia adalah ketika ia mengenakan kain kafan. Selagi nafas berhembus, belajar itu harus.

Jika orang kesatu memiliki pola sukses : PRODUKTIF

orang kedua memiliki pola sukses : PRIORITAS LEHER KE ATAS, alias konsumsi untuk otak yang berwawasan.

Serta orang ketiga memiliki pola sukses : Mengubah MINDSET, dengan mengambil setiap hikmah perjalanan hidup. Bukan untuk meratapi jadilah yang menginspirasi.

Jadi, kita tinggal pilih mau sukses dengan pola apa? Silahkan tentukan sendiri, karena sukses tidak datang tiba-tiba butuh doa dan usaha. Pola sukses ke satu dan kedua bisa dipersiapkan dari sekarang

Mulai dengan menjadikan ramadhan lebih produktif dengan rajin nulis.

Mumpung lagi masa promo yang akan berakhir 11 Mei mendatang, segera order workbook Ramadhan Produktif dari harga normal 197.000 menjadi 97.000

Hub
Wa : 0838 2169 1602

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimaksih telah berkunjung