Kamis, 21 Juni 2018

Takdir jadi Karyawan

Yang sudah jadi pengusaha, jangan seenaknya ngajak resign, emang bisnis itu enak kalau berhasil dan menghasilkan. Namun ada orang yang takdirnya atau karakternya jadi karyawan, mereka juga sama-sama kejar nafkah halal.

Apalagi sekarang lagi rame-ramenya atau memang zamannya serba online, banyak yang berbisnis online atau jualan online, sehingga mereka ini berlomba-lomba mengajak orang lain agar mengikuti jejak mereka, memang bagus mengajak orang agar bisa maju dan mengikuti perkembangan zaman, tapi jangan sampai salah kaprah juga menganggap bisnis offline tidak menghasilkan, karena rezeki juga tersebar dimana-mana, bisa dijemput dari mana saja.

Heran dech, banyak karyawan yang disindir oleh mereka-mereka yang sukses meraup uang dari bisnisnya, dikatain kapan kayanya? Kapan punya rumahnya? Kapan bisa liburan. Emangnya siapa sih yang mau kerja buat orang dari pagi sampe malam. Mereka para karyawan juga sama, masih ada waktu untuk ibadah, masih ada waktu untuk keluarga, masih bisa liburan sekali waktu, bisa memberi nafkah untuk keluarga.

Emang mereka para pengusaha gak punya karyawan gitu, emang mau semua karyawannya pada resign terus elo kerja sendiri ??

Semua ada takdirnya masing-masing, ada tukang sampah, ada guru, ada dokter, ada arsitek, ada tukang parkir, ada pembantu, ada office boy, karyawan pabrik, tukang asongan, tukang pijit dan lain-lain. Kalau gak ada mereka semua siapa coba yang kerepotan. He...

Kalaupun ada pembantu yang jadi businis owner atau karyawan yang sukses dengan bisnisnya, itu karena ada campur tangan tuhan, tuhan yang ngatur lho, berusaha, doa yang kenceng, sekolah, belajar kesana kemari semuanya wajib, tapi kalau hasilnya tidak sesuai harapan ya syukuri saja.

Ternyata semua beragam profesi saling melengkapi satu-sama lain, sama-sama memberi manfaat bagi yang lain, nah yang jadi soal bagaimana caranya orang-orang yang punya bisnis, yang punya karyawan bisa memberi upah layak bagi karyawannya agar karyawannya bisa hidup sejahtera.

Juga orang kaya yang sekaya-kayanya jangan sampai menimbun harta untuk dirinya dan keluarga, namun masih ada tetangga yang serba kekurangan.

Nah daripada ngajakin orang resign dari kerjaannya, ajak lah berbisnis sebagai usaha sampingan, misalnya bisnis Nu Skin. Karena banyak yang menjalankan bisnis Nu Skin adalah mereka yang masih pada kerja karena bisnisnya fleksibel.


Dewa Eka Prayoga:

Sebenarnya, jadi pengusaha ataupun karyawan, itu sama saja. Gak ada yang lebih baik, gak ada yang lebih mulia. Kenapa?

Karena tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah kecuali mereka yang bertaqwa kepada-Nya.

Jadi, yang karyawan, jangan merasa hina, yang pengusaha, jangan merasa mulia.

Walaupun memang, kebanyakan orang #RESIGN dari profesi karyawan karena mereka ingin punya fleksibilitas yang tinggi. Entah itu penghasilannya, ataupun waktunya.

Dan pastikan, saat memutuskan jadi pengusaha, ambisi kita bukan hanya kaya, tapi juga mengayakan. Iya, kan? 

2 komentar:

  1. benar, mau karyawan ataupun pengusaha mah sudah ada skenarionya. mau dipaksakan jadi pengusaha tapi klo itu bukan jalan hidupnya mah gak bisa juga.

    jalani saja apa yg diberikan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul.. terimakasih sudah berkunjung mba Diah

      Hapus

Terimaksih telah berkunjung