Jumat, 28 Juli 2017

Pengalaman Bertemu Bobotoh


Siapa yang tidak kenal dengan kelompok pendukung Persatuan Sepak Bola Bandung (PERSIB) yaitu yang bernama bobotoh persib yang selalu solid mendukung dan menyemangati baik pada saat meraih kemenangan atau pada saat mengalami kekalahan.

Kesan saya terhadap bobotoh baik, namun saya pernah mengalami pengalaman kurang mengenakkan yang tidak terlupakan, kejadian ini terjadi pada tahun 2010 silam, saat itu saya menghadiri undangan pernikahan teman kuliah bersama teman-teman yang lainnya dengan naik bis menuju Padalarang, namun pulangnya pulang masing-masing dan saya pun pulang sendiri.

Saya pulang menuju stasiun padalarang hendak naik kereta, jadwal kereta yang akan berangkat yaitu kereta ekonomi tujuan Cicalengka, saya menunggu keberangkatan kereta di peron, tapi sungguh tak di sangka, ternyata banyak orang berkaos biru dengan sablon tulisan Viking dan Bomber. Semakin lama semakin banyak dan terdengar kegaduhan dan keriuhan nyanyian yel-yel mengenai persib dan bahkan ada nyanyian yang berlirik jorok dan porno, benar-benar tak enak terdengar di telinga, bahasanya pun di dominasi kata kancing coplok dan terkesan arogan padahal kebanyakan anak-anak yang berusia belasan tahun.

Kereta pun datang sesuai jadwal dan penumpang mulai turun dan para bobotoh mulai berdesakan naik kereta tanpa peduli dengan penumpang lainnya, saya mulai risau dengan banyaknya bobotoh dan semua gerbong sudah terisi penuh berjejal, apalagi semuanya lelaki, penumpang biasa pun hanya sedikit.

Saat itu saya juga terpaksa naik, takut bercampur takut jadinya ketakutan, ya bismillah saja. Benar saja saya kebagian berdiri, depan, kiri, kanan, belakang saya orang semua udah kaya pindang berjajar tak beraturan. Kereta pun mulai melaju perjuangan pun di mulai, harus berhati-hati jangan sampai jatuh, karena harus jaga keseimbangan, tas saya peluk takut copet, waspada dengan tangan-tangan jahil.

Dalam perjalanan melewati beberapa stasiun tidak ada penumpang yang naik karena kereta sudah penuh, memaksa naik pun tidak akan muat, di tengah perjalanan ada suara lemparan batu, tenyata kereta yang saya tumpangi di lempari batu oleh warga entah oleh anak kecil atau orang yang iseng, jadi tambah takut, jadi teringat perkataan seorang teman, biasanya kereta yang di naiki bobotoh suka di lempari batu, entah kenapa alasannya. Saat itu ada batu yang masuk kedalam kereta mengenai kaca kereta dan pecah. Haduh gimana itu kalau kena kepala kan bahaya.

Tibalah di stasiun Gedebage dan kereta pun berhenti, alhamdulillah akhirnya semua orang berbaju biru turun semua, rupanya para bobotoh menuju stasiun GBLA (Gelora Bandung Lautan Api). Akhirnya bisa duduk dan yang penting bisa bernapas lega, menikmati perjalanan pulang ke Cicalengka.

2 komentar:

  1. Sigana nu bageur mah aliran bonjopi. Bobotoh Lalajo na tipi. Banyak yg kurang simpatik dari aksi mereka. Mungkin mereka itu nu teu ngarti sportipitas

    BalasHapus

Terimaksih telah berkunjung