Rabu, 30 Mei 2018

Bukan Tradisinya yang Penting !


Alhamdulillah puasa Ramadhan kali ini lancar, kalau soal menahan lapar, haus sih gampang yang kurang gampang itu menahan kantuk setelah sahur, berusaha tidak bolong taraweh, rajin sholat sunnah sama tilawahnya.

Oiya pada bulan Ramadhan ada beberapa tradisi yang melekat kuat pada masyarakat indonesia yaitu : berhubungan dengan takjil serba manis yang belum lengkap rasanya kalau belum makan sama yang pedas, ngabuburit, buka bersama, beli baju lebaran dan mudik ke kampung halaman.

Andaikan bisa mematahkan beberapa tradisi tersebut, mungkin lebih tepatnya menyederhanakan tradisi tersebut, misalnya berbuka puasa cukup dengan hidangan yang tidak berlebihan, misalnya dengan minum air hangat dan makan kurma tiga biji, dilanjutkan dengan makan kolak segelas kecil itu sudah cukup kenyang bagi saya, tidak tahu kalau orang lain karena akhir-akhir ini ada pemberitaan yang kurang sedap, katanya masyarakat indonesia penyumbang sampah makanan kedua terbesar didunia, wowz sekali.

Bukan berarti saya gak nyampah lho, tapi prihatin juga, saya juga terkadang membuang makanan sisa dan saat bulan puasa ada saja yang bersisa.

Cung yang ada anak kecil dirumah? Pasti ya ada saja yang bersisa, padahal sudah disediakan porsi makanan kecil, tapi ada saja sisa 5 atau 2 suap sendok terakhir yang tersisa, jika hari biasa biasanya emak yang habisin makanan sisa anak. Kalau puasa begini masa iya disimpan sampai magrib yang ada keburu basi, ya terpaksa deh dibuang.

Maafkan.

Harusnya emak pada langsing nanti pas lebaran, karena tidak ikut ngabisin makanan sisa anak, tapi takdir berkehendak lain, masih ada makanan sisa kemarin.

Saya juga sedih, kenapa harus ada tradisi beli baju lebaran, padahal kan inginnya setiap bulan beli baju.hehehe....

Herannya lagi, kenapa harus mudik saat lebaran, kan tiap bulan kita juga bisa mudik. Hehehehe lagi

Ya mungkin ini yang namanya tradisi yang tidak bisa dihindari dimana hari terlama libur karyawan dan bisa dimaklum kelebihan libur dikampung karena alasan jalanan masih padat bagi beberapa PNS.

Bagaimana dengan saya?? Sepertinya saya dan keluarga juga mau mudik, seperti tahun sebelumnya. Hm.. tradisi ini juga belum bisa dihindari, belum tahu juga kalau satu keluarga memang sudah sepakat.

Nah kalau untuk buka bersama, saya sekarang memang tidak melakukannya lagi, berhubung sudah berkeluarga dan jarak yang memisahkan dengan teman dan sahabat, sering kali undangan untuk buka bersama ramai datang, ada yang akhirnya hanya agenda semata dan ada pula tau-tau poto acara buka puasa bersama mejeng distatus sosial media.

Memang ya kalau biacara soal tradisi tak bisa dipatahkan begitu saja, kecuali kalau sudah ada kesepakatan bersama.

Bukan tradisinya, yang penting apa saja yang sudah dilakukan selama Ramadhan kali ini, jangan sampai Ramadhan tahun ini sama dengan Ramadhan tahun kemarin.

Manfaatkan Ramadhan kali ini karena bulan ini adalah syahru Ramadhan, bulannya rezeki, rezeki kita 11 bulan mendatang ditentukan dengan kualitas Ramadhan bulan ini, jangan sampai mengejar target pekerjaan atau penjualan yang bikin omset naik tanpa adanya kualitas dan kuantitas ibadah. Memang menggiurkan karena masyarakat pada umumnya lebih konsumtif apalagi menjelang hari raya, boleh dimanfaatkan moment ini untuk meraup untung lebih, namun alangkah lebih baik sambil mengejar kebaikan akhirat.

Apalagi mengejar tilawah, mengkhatamkan Al-Quran dengan jumlah maksimal, karena saat khatam Al-Quran doa kita akan di aminkan oleh 70rb malaikat yang turun ke bumi, apalagi sekarang bulan Ramadhan.

Saya berkata demikian bukan berarti sudah jadi manusia yang rajin, namun anehnya setiap saya mendapat sebuah kebaikan, rasanya juga ingin membagikan pada teman-teman terlebih pada saudara dekat, bukan pahalanya, namun ya hanya ingin berbagi saja.

Kini saya mengerti kenapa alasan dulu saya mendapat hadiah sebuah buku dari seorang ustadz, dia bukan promosi, bukan ngejar pahala, tapi ya senang berbagi. Masya allah kebaikannya menular.



1 komentar:

  1. Hai pandangan yang anda tahu ada mantra untuk memenangi cinta kembali dari bekas. Saya sudah melakukannya. Saya suka membaca tentang hubungan dan cara membuatnya berfungsi, bagaimana untuk memperbaiki hubungan, dan bagaimana untuk menjaga kehidupan percikan api, walaupun cara bercakap dengan mereka cara tertentu untuk membuat mereka berfikir cara yang berbeza tentang keadaan dan anda. Jika anda memerlukan nasihat atau mahu memenangi semula bekas anda, cubalah ini: augusmimi789@gmail.com salinan dan mesej yang berikut (augusmimi789@gmail.com) Ia akan mengubah mentaliti anda dan mendapatkan apa yang anda mahu.

    BalasHapus

Terimaksih telah berkunjung